Jumat, 24 Februari 2017

Pantai Kelating Kerambitan

Tempat Wisata Pantai Kelating, Kerambitan,Bali.

Hasil gambar untuk sunset pantai kelating bali
Kelating merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Desa Kelating mempunyai pantai yang cukup indah, hanya saja sudah mengalami abrasi, sehingga menyurutkan minat beberapa wisatawan untuk berkunjung.

Pantai Kelating yang terdapat di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan. Hanya sekitar 13 km dari Ibu Kota Tabanan dan sekitar 33 km dari Kota Denpasar. Pantai ini memiliki hamparan pantai pasir hitam yang luas, ombak yang lumayan besar, sehingga cukup bagus untuk anda yang menggemari olah raga surfing. Pantai Kelating menawarkan Pemandangan laut dengan suasana sepi yang menjadi nilai plus tersendiri untuk pantai ini. Jika ketenangan, ketentraman dan terhindar dari kebisingan adalah pilihan anda maka Pantai Kelating adalah sebuah tempat yang cocok untuk anda mendapatkan suasana yang tenang.

Kondisi dari kawasan pantai Kelating ini bersih dan begitu terpelihara, dan lagi yang paling menarik dari Pantai Kelating adalah panorama sunset, moment seperti ini merupakan sebuah moment yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan pengunjung, setelah melakukan berbagai macam aktifitas seperti berenang, bermain pasir, bersantai, bermain bola bersama keluarga tercinta, lalu kemudian menikmati ujung dari penantian untuk melihat sunset yang indah berwarna kuning keemasan yang dipancarkan oleh matahari perpaduan dengan awan tipis yang menghilang secara perlahan di garis pantai merupakan sebuah pemandangan dan lukisan alam yang sempurna dengan keindahan alamnya yang tak terbantahkan.

Di kawasan sekitar Pantai Kelating terdapat sebuah Pura yang menjadi tempat suci Agama Hindu yaitu Pura Taman Agung, yang pada waktu tertentu suka diadakan prosesi Upacara Agama atau Piodalan, sehingga pura ini ramai dikunjungi oleh warga. Pantai ini cukup ramai oleh penduduk lokal dan beberpa wisatawan asing. Sensasi melihat sunset adalah tujuan utama mereka yang datang berkunjung, selain itu pengunjung juga masih bisa menikmati aktifitas lainnya seperti berjemur, memancing ataupun bermain surfing. Beragam kegiatan, kenyaman dan keindahan alam yang ditawarkan di Pantai Kelating ini sangat cocok untuk dijadikan sebuah objek wisata pilihan selama liburan di Bali. Di kawasan ini juga sudah terdapat villa yang bisa digunakan agar dapat menikmati keindahan alam di sini dengan lebih maksimal lagi.
Pantai Kelating
Pantai Kelating
Pantai Kelating
Pantai Kelating
Image Credit : Kelating, Kerambitan, Tabanan

Desa Kerambitan

Desa Kerambitan

Sejarah Desa Kerambitan
Sebagai mana kita ketahui bahwa setiap pemberian sebuah nama terhadap sesuatu, biasanya ada latar belakang tertentu, tentang asal usul dari nama yang ersangkutan mengapa nama itu dipakai. Demikian juga halnya nama “ DESA KERAMBITAN” nampaknya ada sedikit kisah yang melatar belakangi kenapa sampai disebut “KERAMBITAN”. Kalau kita kaji asal usul nama tersebut di atas maka penulis akan mencoba akan menguraikan secara singkat dari hasil cerita dan wawancara kami dengan para tetua atau pengelingsir di Desa Kerambitan sebagai berikut.
Nama suatu Desa atau Wilayah umumnya mempunyai makna tertentu yang dimaksudkan untuk mengenang suatu kejadian atau hal-hal lain yang dianggap penting pada saat nama itu diberikan. Di Bali, khususnya nama Desa atau Wilayah berkaitan erat dengan sejarah raja-raja di jaman dahulu, seperti yang dijumpai dalam Babad atau Prasasti.
Sejarah Desa Kerambitan tercantum Dalam BABAD KAARYAN   (KENCENG ) TABANAN yang diperjelas lagi dengan BABAD KAARYAN ( KENCENG ) KERAMBITAN. Dengan mengambil sumber dari Babad tersebut, serta penjelasan beberapa sesepuh Desa Kerambitan, maka sejarah singkat Desa Kerambitan kami tulis dengan maksud agar dikenal oleh generasi penerus, untuk selanjutnya dikembangkan sesuai dengan fakta dan data yang ada. Secara singkat, sejarah Desa Kerambitan dapat diikuti pada uraian berikut.
Dalam Babad “Kaaryan Kenceng” dinyatakan bahwa Sejarah Desa Kerambitan dimulai dari usaha Raja Tabanan untuk mendapatkan lokasi baru. Ida Cokorda Mur Pemade Ratu Singghasana Tabanan XIII sebagai pengganti ayah baginda yang bergelar Sri Magada Sakti Ratu Singghasana XII, dikenal sebagai Raja yang sangat bijaksana. Wilayah Kerajaan berbatasan Gunung Beratan di sebelah utara, Tukad Sungai di sebelah timur, Lautan di sebelah selatan dan Tukad Pulukan di sebelah Barat. Alamnya sangat subur, keadaan ini membawa Kerajaan Tabanan kealam kejayaan. Akan tetapi dibalik semua kejayaan itu, Baginda Raja belum merasa bahagia, walaupun setelah sekian lama usia perkawinan beliau belum juga memperoleh seorang putera yang akan menjadi pewaris Kerajaan. Keadaan ini menyebabkan Baginda bertekad dan berjanji, bahwa apabila Baginda Raja berhasil dikaruniai putera lelaki, maka putera sulung tersebutlah yang akan dinobatkan sebagai raja penggantinya, meskipun lahir dari ibu penawing.( Beradasarkan tradisi sasana, putera mahkota yang berhak atas tahta kerajaan adalah putera yang lahir dari permaisuri.) Tidak berselang beberapa lama isteri baginda Raja yang bernama Si Mekel Sekar dari Sekartaji hamil dan melahirkan seorang putera yamg diberi nama Sirarya Ngurah Sekar. Tetapi tak lama kemudian, Permaisuri Raja yang berasal dari Lod Rurung, bernama Gusti Luh Wayan, Puteri Kyayi Babadan hamil pula dan melahirkan seorang putera yang diberi nama Sirarya Ngurah Gede. Selanjutnya Baginda Raja mempunyai banyak putera maupun puteri.
Setelah Ida Cokorda Mur Pemade Wafat, Sirarya Ngurah Sekar dinobatkan sebagai Raja dengan Gelar COKORDA DI SEKAR ( Ratu Singhasana IX ) sesuai dengan janji almarhum Baginda Raja.
Sementara itu, Sirarya Ngurah Gede tetap tinggal di Puri Tabanan tanpa mempunyai status yang pasti. Maka pada suatu hari, beliau pergi meninggalkan Puri, diam diam menuju rumah Ki Pasek Gobleg di sebelah utara gunung. Dari tempat itu beliau melanjutkan perjalanan ke Desa Banjar. Ditempat ini beliau menginap di sebuah Gria Brahmana Kemenuh dan tinggal untuk waktu yang tidak tentu lamanya.
Sepeninggal Sirarya Ngurah Gede, keadaan Puri Tabanan menjadi panik. Baginda Raja mengirimkan utusan untuk mencari adindanya. Tiga kali utusan yang dikirim tidak berhasil mengantarkan Sirarya Ngurah Gede pulang ke Puri Tabanan. Baginda Raja tidak tega membiarkan adindanya bermukim di luar kerajaan. Beliau mengirimkan utusan yang keempat, dipimpin oleh Kyai Subamia Gadungan, dengan mandat penuh asalkan adindanya bersedia kembali pulang ke Puri Tabanan.
Tugas utusan dapat dilaksanakan dengan lancar, Sirarya Ngurah Gede bersedia pulang ke Puri Tabanan setelah dipenuhi permintaanya yaitu : Separuh Negara dan Rakyat Tabanan diserahkan kepada beliau. Dibuatkan puri yang sama lengkap dan megahnya dengan Puri Agung Tabanan. Sirarya Ngurah Gede dan utusan mohon diri kepada sang Pandita. Kepergian Sirarya Ngurah Gede dilepas dengan suka cita oleh sang Pandita, dengan pesan “ Yan Sira Rahadian Amangun Graha, Pilihana Ksiti Kang Ametu Kukus. Ika Wenang maka Grahan Ira Rahadiyan “ ( Jika Paduka Anada membangun puri, pilihlah tanah yang mengepulkan asap. Di tempat itulah patut puri Paduka Ananda berdiri.
Keberangkatan Sirarya Ngurah Gede ke Puri Agung Tabanan diiringi oleh utusan dan seorang Brahmana dari Banjar. Kedatangan mereka diterima dan disambut dengan gembira oleh Baginda Raja beserta keluarga. Sejak saat itu, Sirarya Ngurah Gede disebut dengan nama Sirarya Ngurah Gede Banjar atau Cokorda Gede Banjar. Sebagai pelaksanaan perjanjian, Baginda Raja mengirim utusan untuk mencari dan meneliti tempat yang wajar untuk tempat Keraton Adindanya. Pada suatu hari, sampailah utusan kesebuah tempat ( Pedukuhan ) yang dikenal dengan nama Dukuh Pengembungan, sebelah selatan Desa Meliling.
Tiba –tiba dikejauhan arah selatan dari Dukuh Pengembungan tampak asap mengepul menjulang tinggi seakan-akan menembus langit. Setelah diteliti, ternyata tempat itu sangat cocok untuk sebuah keraton. Daerah itu cukup landai, luas dan memenuhi syarat sebuah kota Kedatuan, baik ditinjau dari unsur pertahanan dan keindahan. Pembangunan Puri pun dimulai. Aturan tata kota sangat rapi, jalan lurus-lurus mengelilingi kota dengan perempatan yang lebar. Pembagian pola pemukiman masing-masing persegi empat panjang, yang dibatasi dengan jalan-jalan dan lorong-lorong yang lurus sehingga mudah mengaturnya. Puri ini ditengah-tengah dengan megahnya berdiri, lengkap dengan pembagiannya seperti yang dijanjikan. Semuanya serasi sehingga tampak angrawit atau sangat indah. Disebelah timur daerah pemukiman ini mengalir sungai Abe dan di sebelah barat sungai Lating yang berfungsi sebagai sarana pertahanan dan aliran kemakmuran. Ini terjadi pada pertengahan abad ke XVII. Pada waktu itu, Ida Cokorda Gede Banjar memasuki puri yang baru ini , diiringi oleh kaula yang cukup banyak, mengisi daerah pemukiman ini. Semuanya merasa puas dan kagum akan kemegahan dan keindahan atau “Kerawitan “ Puri dan sekitarnya. Puri baru ini diberi nama Puri Agung dan wilayah sekitarnya Kerawitan, selanjutnya disebut KERAMBITAN ( Hukum bunyi w = b dan memperoleh bunyi peluncur m ).
Demi pertahanan dan ketahanan wilayah kaula warga pun diatur demikian rupa. Daerah barat daya bermukim para pemberani, maka banjarnya bernama Banjar Wani ; Daerah tenggara bermukim para Andalan, maka banjarnya disebut Banjar Pekandelan dan Kedampal ; di daerah timur laut bermukim kaula yang teguh kukuh, maka wilayah ini disebut Banjar Kukuh ; di arah ulu atau utara didirikan sebuah pemujaan, sebagai ungkapan prana sukma terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, daripada batu besar sebagai lingga. Batu ini bergerigi sehingga daerah sekitar pura ini dinamai Desa Baturiti; dan ditengah-tengah yang mengitari Puri adalah Banjar Tengah. Semua Desa dan Banjar ini merupakan wilayah Desa Adat Bale Agung Kerambitan. Pembangunan Pura dilanjutkan untuk melengkapi Kahyangan Tiga, dan sebuah pasar dibuat untuk perkembangan ekonomi.
Selanjutnya dalam perkembangan pemerintahan, wilayah yang meliputi Banjar Tengah (Kawan, Tengah dan Kangin ), Banjar Wani, Pekandelan dan Kedampal menjadi wilayah Desa Kerambitan. Desa Baturiti dan Banjar Kukuh berkembang masing-masing menjadi wilayah Pemerintahan Desa sediri.
Selanjutnya pada tanggal 20 Januari 2005 dengan Surat Keputusan Bupati Tabanan nomor : 25 Tahun 2005, maka Banjar Dinas Wani dan Banjar Dinas Pekandelan dimekarkan masing-masing menjadi 2 ( dua ) Banjar Dinas; Banjar Dinas Wani menjadi Banjar Dinas Wani dan Banjar Dinas Persiapan Wani Kawan, dan Banjar Dinas Pekandelan menjadi Banjar Dinas Pekandelan
dan Banjar Dinas Persiapan Kedampal. Dan sejak tanggal 17 Januari 2006 maka kedua Banjar Dinas Persiapan tersebut ditetapkan menjadi Banjar Dinas Difinitif dengan Peraturan Bupati Tabanan Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Penetapan Banjar Dinas Persiapan menjadi Banjar Dinas Difinitif.
Sehingga Desa Kerambitan sejak tanggal 1 Januari 2006 menjadi 7 ( Tujuh ) Banjar Dinas yaitu :
Banjar Dinas Wani
Banjar Dinas Wani Kawan
Banjar Dinas Pekandelan
Banjar Dinas Kedampal
Banjar Dinas Tengah Kangin
Banjar Dinas Tengah
Banjar Dinas Tengah Kawan.
Suasana Desa yang aman sentosa didukung oleh keadaan ekonomi yang memadai pada jamannya, maka berkembanglah cabang-cabang kesenian dengan baik seperti : Seni sastra, Seni Pertunjukan, Seni Bela Diri dan Seni Rupa. Kesenian, lebih luas kebudayaan menjadi inti tata krama kehidupan masyarakat Kerambitan, “ KALANGWAN KERTA WINANGUN “.
Dalam masa perjuangan Revolusi, Kerambitan tidak berpangku tangan. Barisan banteng dan Anak Banteng, yang merupakan laskar rakyat berdiri mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia. Putra-putra Desa yang terbaik membela negaranya dengan mengorbankan jiwa raganya, yaitu : Nang Sandar, Nyoman Rati, Bered, Ida Bagus Putu Candra dari Banjar Tengah Kangin, I Renggi dari Banjar Tengah dan I Wayan Pangkat serta I Wayan Rentang dari Banjar Wani. Mereka menghiasi Taman Pahlawan Pancaka Tirta Tabanan.
Topografi Desa
–   Fasilitas desa .
Dalam melaksanakan aktifitas pemerintahan, Desa Kerambitan memiliki fasilitas berupa Kantor Desa Yang dibangun di atas tanah desa seluas 3 are. diatas tanah ini pada tahun 1999 – Sekarang dimulai pembangunan Kantor Desa dengan konstruksi beton bertulang berlantai 2.
Pembangunan Kantor Desa dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dimana sampai saat ini bangunan belum selesai 100%, sedangkan dana yang dihabiskan telah mencapai ± Rp. 500.000.000 yang bersumber dari Iuran Masyarakat, Dana ADD dan sedikit sumbangan dari Pemda Tabanan.
Dalam melaksanakan kegiatan di Banjar-Banjar disetiap Br. Dinas telah dibangun Balai Banjar oleh masing-masing Banjar Dinas secara swadaya dan Gotong Royong.
Fasilitas lain yang ada hádalah 2 Buah Sekolah Dasar ( SD ), 1 Buah TK, dan 1 Buah Poskesdes.
Dibidang transportasi untuk menghubungkan Banjar-Banjar yang ada di Desa Kerambitan telah Diaspal di 5 Banjar Dinas sedangkan jalan Beton yang menuju Br. Wani dan Wani Kawan dibangun dengan dana PPIP Tahun 2012 seniali Rp. 245.000.000 dan pengerjaannya sepenuhnya dilakukan oleh warga masyarakat Desa Kerambitan.
Lokasi Desa Kerambitan
Lokasi Desa Kerambitan terletak di wilayah Kabupaten Tabanan yang merupakan bagian daripada wilayah Kecamatan Kerambitan.Desa Kerambitan yang terletak di wilayah bagian Selatan Kecamatan Kerambitan dengan jarak ke pusat pasilitas ( kota) sebagai berikut :
Jarak Desa Kerambitan ke Ibu Kota Kecamatan sepanjang 5 Km dengan prasaran jalan aspal ditempuh dengan waktu 15 Menit dengan angkutan umum.
Jarak Desa Kerambitan ke Ibu Kota Kabupaten Tabanan sepanjang 7 Km dengan prasarana jalan aspal ditempuh dengan waktu 25 menit dengan sarana angkutan pribadi.
Jarak Desa Kerambitan ke Ibu Kota Propensi Bali sepanjang 45 Km dengan Prasarana Jalan aspal ditempuh dengan waktu 60 menit dengan saran angkutan umum.
Melihat letak Desa Kerambitan yang agak jauh dari pasilitas kota, maka pengembangan pembangunan yang menuju Keluarga Sehat Sejahtera dari masa kemasa tetap berjalan dan terarah.
Dari data areal wilayah tersebut diatas, khususnya lahan pertanian basah/ sawah secara umum masih terpelihara dengan baik dan tidak banyak yang beralih fungsi.
Sawah bagi penduduk Desa Kerambitan masih merupakan areal yang diandalkan karena selama ini memberikan hasil manfaat yang Sangat ekonomis bagi warga dengan tetap memelihara Padi
Kelembagaan
Kelembagaan merupakan salah satu Factor pendukung penting demi terwujudnya Program Pembangunan Desa baik dari perencanaan pelaksanaan, maupun pengawasannya.
Di Desa Kerambitan telah terbentuk beberapa lembaga yang telah berperan secara aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam Pembangunan Desa antara lain BPD, LPM Lembaga Desa Pekraman, Subak, Lembaga lain seperti LPD, KUD, Kelompok Tani Ternak, Kelompok Pembudidaya Ikan serta Lembaga-Lembaga lainnya.
Batas Desa Kerambitan
Batas – batas wilayah Desa Kerambitan adalah sebagai berikut :
Batas sisi utara adalah Desa Baturiti dan Dsa Kukuh
Batas sisi timur adalah sungai Yeh Abe.
Batas sisi selatan adalahDesa Penarukan.
Batas sisi barat adalah Sungai Yeh Lating.
Jumlah Dusun/Banjar Dinas :
Desa Kerambitan terdiri dari 7 ( Tujuh ) Banjar Dinas yaitu :
Banjar Dinas Kedampal
Banjar Dinas Pekandelan
Banjar Dinas Wani
Banjar Dinas Wani Kawan
Banjar Dinas Tengah Kawan
Banjar Dinas Tengah
Banjar Dinas Tengah Kangin
Kondisi Geograpis /Keadaan Alam
Desa Kerambitan merupakan salah satu Desa yang ada di wilayah Kecamatan Tabanan dan salah satu dari 113 Desa / Kelurahan di Kabupaten Tabanan dengan luas wilayah 158 Hektar yang terdiri dari :
– Perumahan dan pekarangan                                    : 24.607   Ha
            – Sawah                                                                                          : 100.650 Ha
            – Perkebunan/Tegalan                                                                   : 19.300   Ha
– Tanah Bangunan Umum (Kantor, Jalan, Sekolah, Pura dll ): 13.443 Ha.
Desa Kerambitan, merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Kerambitan dengan Ketinggian ± 500 meter di atas permukaan laut dan bentuk permukaan tanah merupakan dadaran tinggi yang membujur dari barat ke timur serta memiliki iklim tropis/musim hujan dan musim kering
Dari kondisi alam Desa Kerambitan tersebut di atas merupakan alam yang potensial bagi pengembangan pertanian dalam arti luas : pertanian pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dalam usaha untuk menunjang peningkatan pendapatan masyarakat Desa Kerambitan menuju keluarga sehat sejahtera.
Demografi
Penduduk merupakan sumber daya utama dalam rangka menunjang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa Kerambitan dengan jumlah Penduduk Per-Desember 2014 sebanyak 3.334 Jiwa terdiri dari penduduk laki laki 1.709 jiwa dan penduduk perempuan seanyak 1.625 jiwa dan terbagi dalam 893 kepala keluarga (KK), 93 KK tergolong Rumah Tangga Miskin ( RTM ). Dari luas wilayah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk terdapat kepatan penduduk secara geografis dan kepadatan penduduk secara agraris sebanyak 3.334 jiwa / 158 Ha dengan rincian sebagai berikut :
Mata Pencaharian
Petani.                                     : 392 Orang.
Pedagang                                : 55  Orang.
Wiraswasta                             : 53  Orang
Pegawai negeri                       : 380 Orang.
Pamong Desa                                     : 16  Orang.
ABRI                                       : 17  Orang.
Pensiunan                               : 110 Orang.
Buruh Tani                              : 82  Orang
Tukang Jahit                           : 10  Orang
Tukang Kayu                          : 8  Orang
Sopir ( jasa )                            : 4    Orang
Karyawan Swasta                   : 572 Orang.
– Tingkat Pendidikan
Tamat SD : 237 org
Tamat SMP : 365 org
Tamat SMA : 170 org
Strata 1 ( S1 ) : 206 org
Strata 2 ( S2 ) : 10  org
Strata 3 ( S3 ) : 1    org
D1 : 30  org
D2 : 20  org
D3 : 50    org
– Balita                                    : 160 org
Laki                                         : 84 org
Perempuan                               : 76 org
– Lansia                                   : 425 org
Laki                                         : 176 org
Perempuan                               : 249 org
Relegi / Budaya dan Kesenian :
– Relegi / budaya.;
Dilihat dari segi kepercayaan yang dianut sebagian besar penduduk beragama Hindu dan ada 10 Orang yang beragama Islam yang ada di Br. Dinas Wani Kawan.dan terdapat Tiga Khayangan Desa yang berada tepat di Desa Kerambitan yang diamong oleh Tiga Desa Dinas.          .
– Kesenian ;
            Dilihat dari segi kesenian di Desa Kerambitan terdapat Kesenian Tektekan yang juga merupakan Maskot Desa Kerambitan.Tektekan merupakan Tradisi Adat yang tidak lepas dari unsur keluhuran yang sangat lekat dengan Desa Kerambitan.Kesenian Tektekan juga dipentaskan di dalam acara – acara keagamaan dan juga penyambutan Tamu Domestik ataupun Mancanegara.
Obyek Wisata / Potensi Wisata;
Desa Kerambitan juga berada dekat dengan Puri Agung Kerambitan yang dimana sebagai Objek Wisata / Potensi Wisata yang keberadaannya sangat dimanfaatkan oleh warga sekitar Desa kerambitan yang dimana seluruh karyawan Puri Agung Kerambitan berasal dari Warga Desa Kerambitan serta Penumbuh kembang Ekonomi Warga Desa Kerambitan khususnya di Bidang Perdagangan.
Ekonomi masyarakat :
Kemajuan dibidang perekonomian di sebuah desa sangat ditentukan oleh tersedianya lapangan kerja dan lembaga-lembaga ekonomi yang memadai. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Desa Kerambitan telah didirikan lembaga-lembaga perekonomian diantaranya :
1 (satu) buah KUD berlokasi di banjar Dinas Wani
2 (dua) buah koperasi yang masing-masing berlokasi di banjar Penganggahan dan banjar Puluk-puluk
1 ( satu ) buah LPD yang berlokasi di Banjar Dinas Pekandelan yang merupakan milik Desa Adat Bale Agung Kerambitan
Lembaga-lembaga ekonomi tersebut diatas secara nyata telah mampu memberikan manfaat kepada warga Desa Kerambitan dalam menampung tenaga kerja, menyediakan modal usaha maupun dalam memberikan kontribusi kepada pemerintah Desa Kerambitan. Dalam hal ini Perbekel Desa Kerambitan mengeluarkan keputusan tentang iuran yang dikenakan dalam kaitan pelaksanaan hari-hari besar nasional maupun hari besar Agama Hindu.
Disamping lembaga yang telah disebutkan diatas, di Desa Kerambitan telah berdiri kelompok-kelompok ekonomi lainnya seperti :
Organisasi Subak
Pertanian yang dikembangkan di Subak-subak yang ada di wilayah Desa Kerambitan masih mempertahankan untuk menanam varietas padi.Dengan menanam varietas tersebut sebagai produk unggulan maka secara ekonomis telah mampu memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para petani jika dibandingkan dengan menanam selain Padi.
Kelompok pembudidaya ikan air tawar yang berada di Banjar Dinas Tengah Kawan sudah mampu berproduksi secara rutin dengan menjual hasil olahannya.
Kelompok Wanita Tani DEWI SERI Banjar Dinas Tengah Kangin juga aktif dalam melakukan kegiatannya secara rutin yang dilakukan seminggu sekali dengan tujuan mengentaskan masyarakat miskin..
Usaha dibidang Pariwisata.
Desa Kerambitan berada dekat dengan Objek Wisata Puri Agung Kerambitan sehingga berpeluang membuka lapangan pekerjaan bagi warga Desa Kerambitan dan membantu perekonomian Rumah Tangga
Selama ini telah dapat dirasakan keuntungan dan manfaat dengan telah beroprasinya wisata tersebut diatas sebagai berikut :
Pariwisata telah banyak menampung tenaga kerja lokal dan hal ini sangat membantu pemerintah desa dalam hal mengurangi terjadinya pengangguran.
Membuka peluang bagi masyarakat lainnya untuk membuka usaha yang baru yang terkait dengan pariwisata tersebut
Memberikan keuntungan kepada kas desa karena pariwisata tersebut diatas telah mampu memberikan kontribusi berupa iuran tetap setiap bulan yang dikelola dalam APBdesa demi menunjang kelancaran tugas-tugas pemerintah desa
Sisi lain dari telah dikembangkannya Desa Kerambitan menjadi obyek wisata adalah masih terdapatnya kendala/hambatan yang dihadapi diantaranya :
Terbatasnya kemampuan masyarakat dalam mendukung keberlangsungan daripada pariwisata
VISI DAN MISI DESA KERAMBITAN
VISI
“ Terwujudnya masyarakat Kerambitan yang mandiri dan sejahtera berwawasan seni dan budaya serta lingkungan, yang menitik beratkan pada pertanian dalam arti luas dan bersinergi dengan bidang ekonomi “
MISI
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan program kesehatan, serta pengamalan ajaran agama kepada masyarakat sesuai dengan falsafah “Tri Hita Karana”.
Meningkatkan ketahanan ekonomi dengan menggalakan usaha ekonomi kerakyatan, melalui program strategis dibidang produksi pertanian, pemasaran, koperasi, usaha kecil dan menengah serta pariwisata.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai etika kerja dan meningkatkan kerja sama antar lembaga adat dan media massa.
Memberdayakan masyarakat menuju masyarakat mandiri.